Saturday, April 18, 2015

Tentang Mi Instan

JEGEG-BEAUTY, Kekhawatiran akan kandungan "lilin" dalam mi instan membuat banyak orang selalu membuang air rebusan mi instan sebelum dikonsumsi. Benarkah mi instan mengandung lilin?

Menurut ahli nutrisi Susan SPT, Msc, tidak benar jika dikatakan bahwa mi instan mengandung lilin. "Karena proses penggorengan dalam pembuatannya, maka kalau kita merebus mi, airnya jadi keruh. Orang bilang itu karena lilin, padahal itu karena minyak dan karbohidrat, tepung-tepungnya keluar," ujarnya.

Susan mengatakan, mi instan dibuat dengan cara digoreng sampai kering sampai kadar airnya tidak ada lagi. Dengan demikian, mi instan menjadi lebih tahan lama.

Karena proses penggorengan tersebut, mi instan mengandung kadar lemak cukup tinggi. Dengan demikian, jika kita sering mengasup mi instan, apalagi ditambah nasi, akibatnya bisa kegemukan.

"Sebenarnya kalau kita membuang air rebusan, itu berarti kita membuang sebagian minyak yang ada di dalam mi instan. Saat mi direbus, maka minyak dalam mi akan keluar," kata Head of Nutrifood Research Center ini.

Hal lain yang harus diwaspadai dari mi instan adalah kandungan garamnya yang tinggi. Padahal, kita dianjurkan mengonsumsi garam tak lebih dari satu sendok teh per hari.

"Kandungan sodium mi instan rata-rata mengandung 50-60 persen kebutuhan sodium per hari," katanya.

Sodium sendiri bisa didapatkan dari berbagai sumber, misalnya garam yang ditambahkan ke dalam makanan, produk daging olahan, dan sebagainya. "Yang harus diperhatikan adalah asupan total lemak dan garam dalam sehari. Tanpa makan mi instan pun seseorang bisa saja kelebihan garam. Jadi waspadai apa saja yang kita asup dalam sehari," katanya.

0 comments:

Post a Comment