Wednesday, March 18, 2015

Karena Asap Rokok, Indonesia Dapat Memiliki Generasi Cebol


Jegeg-Beauty Rokok bisa mengganggu pertumbuhan anak-anak, termasuk menyebabkan stunting (anak tumbuh pendek). Jika jumlah anak perokok atau yang terpapar asap rokok kian bertambah, tak menutup kemungkinan anak-anak Indonesia bisa tumbuh pendek alias cebol.


Hal tersebut diungkapkan Kartono Muhammad, selaku dewan penasihat Komnas Pengendalian Tembakau. Ia menyebut berdasarkan data Riskesdas tahun 2007, anak yang terpapar asap rokok akan memiliki pertumbuhan badan yang tidak optimal dan mengalami stunting.



"Jadi bisa dibayangkan anak kita kelak adalah generasi cebol. Jangankan menjadi tentara misal, jadi atlet saja susah. Karena kapasitas paru anak-anak dipapar asap rokok tidak mungkin bisa berkembang sempurna, napasnya pendek sehingga kita tidak mungkin punya atlet yang berkualitas karena mudah kehabisan napas," terang Kartono.



Kita punya generasi yang inferior. Mustahil bangsa perokok menjadi bangsa olahragawan," imbuh Kartono di sela-sela konferensi pers 'Negara Tidak Hadir Melindungi Anak' di Kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jl. Samratulangie, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015).


Kartonon menegaskan jika pemerintah tetap membiarkan rokok dipasarkan dengan target anak dan remaja, maka berarti pemerintah lebih senang melindungi industri rokok daripada melindungi anak-anak Indonesia. "Banyak anak merokok, pemerintah biarkan industri rokok secara sadar dan sengaja menghancurkan bangsa ini. Padahal industri rokok sendiri tahu rokok berbahaya dan bisa menghancurkan generasi muda," katanya.



Dalam kesempatan yang sama, dr Hakim Sorimuda Pohan, Sp.OG selaku pengurus Komnas Pengendalian Tembakau menuturkan di Indonesia, di semua tempat orang boleh merokok. Kecuali di kawasan tanpa rokok (KTR) yaitu tempat layanan kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat ibadah , tempat main anak, tempat kerja, ruangan umum, dan kendaraan umum. Maka dari itu ia menegaskan Pemda wajib menetapkan 

0 comments:

Post a Comment