JEGEG-BEAUTY, Paparan sinar matahari merupakan salah satu sumber vitamin D. Untuk itu, khususnya pada anak-anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan, kegiatan di luar rumah seperti bermain pun sangat dibutuhkan.
"Di Asia, termasuk Indonesia, selain memenuhi asupan vitamin D melalui makanan, penting juga paparan sinar matahari. Maka dari itu, perbanyak aktivitas anak di luar rumah sebab defisiensi vitamin D selain menghambat pertumbuhan anak pun meningkatkan risiko rakhitis," tutur Dr Martine Alles, director development physiology & nutrition di Danone Nutricia Early Life Nutrition Netherland.
Untuk itu, Dr Martine menekankan para orang tua untuk memperbolehkan anak bermain di luar rumah. Meskipun, Dr Martine tak menampik di beberapa daerah orang tua enggan membiarkan anak jarang bermain di luar rumah karena padatnya lalu lintas, kejahatan, atau takut paparan sinar matahari berkaitan dengan kanker.
Hal tersebut disampaikan Dr Martine di sela-sela acara 'Nutritalk: Sinergi Pengetahuan Lokal dan Keahlian Global bagi Perbaikan Gizi Anak Indonesia' di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2015).
Sementara, untuk kapan waktu terbaik bagi anak mendapat paparan sinar matahari, Prof Dr Ir H Hardinsyah Ridwan, MS selaku guru besar Fakultas Ekologi Manusia IPB menuturkan yakni di antara pukul 10 pagi dan 1 siang. Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, ditemukan bahwa berjemur di pantai selama seminggu bisa menyediakan cadangan vitamin D dalam darah selama 4 bulan.
"Sehingga, disarankan, cukup terpapar sinar matahari 20 menit sehari selama 3-4 kali seminggu. Makanan yang mengandung vitamin D yang dikonsumsi itu sebenarnya 'calon' vitamin D. Nah kalau tubuh dapat sinar matahari itu yang mengubah vitamin D," kata Prof Hardin
Prof Hardin menuturkan sebenarnya anjuran ini sama saja dengan jumlah anjuran waktu berolahraga. Sehingga, jika bisa berolahraga di luar rumah, selain melakukan aktivitas fisik, tubuh juga bisa mendapat paparan vitamin D.
Dr Martine mengingatkan sejak ibu hamil, sebaiknya cukupi asupan vitamin D. Sebab, kekurangan vitamin D sejak hamil bisa ditransfer ke janin. Padahal, sejak di kandungan pertumbuhan tulang anak sudah terjadi.
0 comments:
Post a Comment