JEGEG-BEAUTY, Stimulasi, kecukupan nutrisi, dan kedekatan antara orang tua dan anak merupakan kunci untuk 'mencetak' si kecil agar menjadi anak yang cerdas. Pastinya proses pembentukan anak yang cerdas sudah bisa dimulai sejak masa kehamilan. Khususnya pemenuhan nutrisi, ada beberapa yang tidak boleh absen diberikan.
"Untuk anak di bawah umur 6 bulan, ASI adalah yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Setelah mulai MP-ASI, beberapa nutrisi penting yang patut dimasukkan adalah zat besi, iodin, dan omega 3," tutur nutrisionis Leona Victoria Djajadi DNC
Lulusan University of Sydney ini mengatakan rendahnya asupan zat besi dihubungkan dengan rendahnya nilai di sekolah. Guna memenuhi kebutuhan zat besi, Victoria sangat menyarankan pemberian makanan yang bersumber dari hewan seperti daging merah, unggas, ikan dan telur.
Sementara, untuk memenuhi sumber nabati sangat disarankan bagi orang tua memberi anak sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, kangkung, brokoli, caisim, dan asparagus serta tak lupa kacang-kacangan, misalnya kacang merah. Untuk perkembangan otak optimal, jangan lupa beri makanan kaya omega 3 pada anak.
"Sumber terbaik omega 3 di antaranya ikan laut, ikan air tawar, serta telur dengan omega 3. Selain itu, omega 3 juga bisa didapat dari sumber nabati seperti rumput laut dan biji-bijian contohnya flax seed, chia seed, dan sunflower seed," terang Victoria.
Setelah zat besi dan omega 3, kebutuhan akan iodin sangat penting dipenuhi karena berhubungan dengan perkembangan otak si kecil. Menurut Victoria, cara termudah untuk memenuhi menggunakan garam beryodium tetapi juga jangan berlebihan.
Anak usia 0-1 tahun bisa mengonsumsi garam 1 gram per hari. Sedangkan untuk anak usia 1-6 tahun garam 2-3 gram bisa diberikan per hari. Menurut dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK, pembentukan pola makan dimulai saat anak berusia 6-12 bulan.
"Jika bayi sudah diberi garam dan gula dalam makanannya, maka bayi akan terbiasa mendapatkan rasa yang lebih enak dibandingkan dengan makanan murni lainnya. Efeknya, bayi tidak mau makan kalau makanan tersebut tidak manis atau gurih," tutur dr Fiastuti.
0 comments:
Post a Comment