JEGEG-BEAUTY, Seringkali dengan tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi anak, orang tua kerap memberikan suplemen vitamin tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Menurut dokter, hal ini sangat tidak dianjurkan.
Kelebihan asupan vitamin atau nutrisi tertentu disebut juga dengan hipervitaminosis. Misalnya anak terlalu banyak diberi asupan vitamin A dari suplemen, anak justru bisa kelebihan vitamin A yang kemudian menimbulkan efek berupa gejala seperti pusing-pusing.
Oleh sebab itu, dokter spesialis anak dari RSCM Jakarta, dr Yoga Devaera, SpA, menuturkan bahwa pemberian suplemen kepada anak harus sesuai indikasi dan diberikan sesuai anjuran dokter. Tidak boleh suplemen diberikan sembarangan tanpa menghitung dosis yang diperlukan.
"Agar kondisi ini tidak terjadi, dalam memberi suplemen itu dilihat dulu usia anak. Dilihat juga seperti apa kekurangannya dan apa yang kurang dikonsumsinya," tutur dr Yoga dalam konferensi pers Scott's Momazing, yang diselenggarakan di Hongkong Cafe, Jl Sunda-Thamrin, Jakarta.
Ketimbang memberikan suplemen tanpa indikasi dan konsultasi dokter, dr Yoga lebih menganjurkan kepada orang tua untuk memerhatikan pola makan anak. Nutrisi yang dibutuhkan anak akan jauh lebih baik jika dipenuhi melalui variasi makanan.
"Kelebihan nutrisi dari makanan itu jarang terjadi. Karena dari makanan dosisnya kan tidak setinggi dari suplemen. Dari makanan yang nutrisinya beragam, tubuh bisa mengatur misalnya kurang kalsium maka penyerapan kalsiumnya lebih banyak, begitu juga nutrisi lainnya," imbuh dokter dengan subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik ini.
dr Yoga juga menjelaskan bahwa pemberian suplemen dilakukan dokter case by case, tidak bisa disamaratakan anak membutuhkan suplemen yang sama. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk rutin berkonsultasi ke dokter secara rutin meskipun anak sedang tak sakit.
Ini supaya tumbuh kembang anak dapat dikontrol dengan baik oleh dokter dan orang tua. Jika memang ada kekurangan nutrisi yang dialami oleh anak, dokter bisa mendiagnosisnya dan segera diberikan pengobatan yang tepat.
0 comments:
Post a Comment